10 September 2021

The journey

 11 sep 2021


Hari ini aku dan nadhil menjalani tes pengambilan darah dan juga sperma. Siang ini pun akan HSG. Meskipun sudah pernah melakukannya tahun lalu, tapi perjalanan kali ini seakan menjadi awal yang baru bagi kami. Yup, perjuangan mendapatkan anak sudah berjalan sejak tahun lalu. Tapi aku baru memiliki keberanian untuk menulis di sini. Karena sejujurnya perjuangan ini bukanlah hal yang mudah, dan ada sebagian dari hati ini yang merasa butuh tempat untuk mencurahkan isi hati, untuk mengeluh, untuk menumpahkan semua pikiran jelek agar bisa move on lagi.


Setelah insem yang gagal kedua kalinya, kami sebenernya sudah berfikir untuk stop dulu, karena stress yang tinggi di kami berdua membuat proses tidak menyenangkan lagi. Tapi rasa santai itu tentu tidaklah sepenuhnya santai. Ada rasa sedih yang mendalam tiap kali saya ditanya oleh ibu mertua atau bahkan hanya sekedar didoakan. Rasanya ingin menghilang saja. Jujur saya bahkan berusaha untuk tidak ikut dalam video call karena takut ditanyai. 


Belum lagi di social media, setiap kali saya melihat teman yang update tentang anaknya, atau bahkan ada kabar kehamilan atau kelahiran, maka hati saya menjadi sakit. Tak dipungkiri rasa iri itu hadir, bahkan saya tidak bisa bahagia melihat kebahagiaan mereka. Saya tau bahwa diri ini tidaklah boleh memiliki rasa itu, bahwa itu adalah godaan syaitan. Tapi,, sebagai orang yang terbiasa untuk achieve sesuatu, maka ketika semua ini tidaklah sesuai rencana, maka rasa stress sangatlah tinggi.


Dari dalam hati juga pikiran, sudah ada bermacam2 nasihat, bahwa seharusnya begini, harusnya begitu, harus terus mendekat kepada Allah dll. Tapi hati ini masih sangat lemah, setiap kabar itu datang, maka daya jadi malaaass sekali beribadah. Haid memutuskan semua. Ada rasa kecewa karena belum juga hamil, ada rasa marah mempertanyakan keputusanNya, dan sayangnya pelariannya pun masih hal yg tidak baik. Saya tau bahwa saya masih punya banyak kekurangan. Tapi saya berharap dengan sedikit menuliskan keresahan ini membuat saya bisa berkata kepada diri sendiri. “Its okay not to be okay”

Just rambling

 Pernah gak sih kalian tu ngerasa bingung.. Mau ngapain ya? Duh bosan..  Trus berakhir dengan scrolling ig gak jelas.. Itulah yang kulakukan...