09 Desember 2010

Tentang Sebuah Keraguan




ada banyak jalan yang bisa kau tempuh. mereka adalah pilihanmu, dan tiap pilihan mengandung konsekuensi masing-masing.

saat ini aku sedang dilanda kebingungan. apakah yang aku lakukan ini benar? apakah hal ini tepat? akankah aku menyesalinya?

ada bermacam-macam pertanyaan yang hinggap di kepalaku. mereka berputar, membuat otakku bekerja keras untuk berfikir. saat ini aku berada dalam kondisi akan mencalonkan diri sebagai ketua IKAMMA, himpunan mahasiswa jurusan manajemen. untuk kemarin, aku bisa berkata bahwa aku yakin, tapi entah mengapa, seiring berjalannya waktu, aku menjadi semakin ragu. dalam proses pemilihan yang demokratis, tahun ini aku menjadi calon tunggal. tanpa lawan seorang pun.

ada banyak perkataan yang sampai di telingaku. mulai dari hal yang positif hingga negatif. sebenarnya aku bukanlah tipe orang yang berfikir keras akan sesuatu, taoi entah mengapa, kali ini berbeda. aku merasa ada beban yang sangat berat sekali di pundakku ini. aku mendapat kepercayaan dari teman-temanku. dan para kakak kelas pun juga memberi wejangan dan semangat padaku. awalnya aku senang karena mendapat dukungan, namun hal itu berubah menjadi rasa takut.

ketakutan terbesarku adalah, ketika amanah yang diberikan padaku tidak bisa aku pertanggungjawabkan dengan baik. maka pada hari akhir, apa yang bisa aku lakukan dan ucapkan pada Allah? sebuah amanah dan menjadi pemimpin bukanlah hal yang mudah. ada banyak tantangan dan godaan yang akan datang. apa aku siap?

aku tahu pada saatnya aku harus mempertegas hatiku sendiri. saat ini aku berada di tahap yang tidak bisa lagi mundur, jalan yang ada hanya satu, yaitu maju. ya,, memang. mungkin ada pilihan lain, yaitu mundur dan melarikan diri, tapi aku bukanlah seorang pengecut. aku harus bisa menaklukkan diriku dan seluruh ketakutanku. yang harus aku lakukan adalah menghadapinya. kaki ini, yang bergetar tiap aku di depan, tangan yang selalu berubah dingin, keringat yang selalu mengucur deras, bibir yang bergetar dan tidak terkontrol, serta otak yang melaju cepat, aku harus bisa mengendalikannya.

aku tidak akan bisa berjalan, dan sampai pada tempat tujuan, saat aku tidak melakukan langkah pertama. melakukan langkah ini memang berat. apalagi harus melawan rasa trauma di masa lalu. tapi jika aku tidak melakukannya, kapan aku akan bisa melakukannya? besok? minggu depan? bulan depan? tahun depan? kapan?

pilihan yang aku ambil saat ini akan mempengaruhi kehidupanku di masa yang akan datang. meski takdirku telah ditetapkan, aku percaya ada hal yang bisa kita rubah jika kita berusaha dengan sungguh-sungguh.

dan hari ini, aku akan mulai melangkah, melakukan apa yang sudah menjadi pilihanku hari ini. dan aku hanya bisa berdoa, semoga Allah akan selalu memberikan yang terbaik bagiku. :)

Just rambling

 Pernah gak sih kalian tu ngerasa bingung.. Mau ngapain ya? Duh bosan..  Trus berakhir dengan scrolling ig gak jelas.. Itulah yang kulakukan...