30 Agustus 2015

Lima bulan di Kota Pahlawan

Time Flies....


gak kerasa waktu berjalan cepat banget. Tau tau udah lima bulan saya hidup di perantauan. Ngerasain jadi anak kos. Dulu saya selalu punya gambaran, apa yang akan saya kerjakan jika saya hidup sendiri. Saya percaya bahwa saya bisa hidup mandiri jauh dari orang tua. Tapi kini? Nyatanya dalam satu bulan saya bisa dua kali pulang ke Yogya. Belum pernah satu bulan pun saya tidak pulang ke Yogya. Selalu saja ada alasan bagi saya untuk pulang dan kembali ke rumah.

Ada teman saya yang sangat senang ketika akhirnya bisa hidup sendiri. Karena lebih bebas, bisa melakukan apapun yang ia inginkan. Tapi yang saya alami kebalikannya. Saya sedih. Berada di kosan sendirian membuat saya banyak berfikir dan merenung. Saya kangen keluarga saya. Betapa nikmat hidup dan kemudahan yang selama ini saya nikmati itu adalah hal yang sangat berharga dan mahal harganya. Hal-hal kecil yang selama ini tidak saya apresiasi ternyata adalah hal yang saya rindukan. Betapa Allah selama ini sangat baik kepada saya namun saya kurang bersyukur.

Hidup di Surabaya selama 5 bulan terakhir bukanlah hal yang muda. Penyesuain terhadap dunia kerja yang baru, rekan kerja yang sudah senior, klien dan outlet yang tidak bersahabat membuat saya resistance pada awalnya. Saya tidak bisa terima kenyaataan bahwa saya sudah di area. Sekarang saya mengerti mengapa Nadya dan Krisna selalu mengeluh mengenai penempatan mereka di area. Selama ini saya merasa saya sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi penempatan ini. Namun ternyata hal ini tidak semudah yang saya bayangkan. Hal yang paling menyusahkan adalah karena saya harus belajar sendiri. SENDIRI. Jika di HO dulu, ada banyak senior, yang bisa menjadi teman bicara, merangsang otak untuk berfikir, dan mengarahkan analisis dan pengetahuan untuk mengembangkan karier. Sedangkan disini, saya sendiri. Saya harus belajar sendiri memecahkan berbagai masalah yang ada di area. Inilah dunia kerja. Kita bertanggung jawab pada karier kita sendiri. Apa yang harus dikembangkan. Atau pada akhirnya kita terlena dan membuat diri kita terjebak di dalam tempurung.

Sejujurnya saat ini saya masih mencari. mencari jawaban akan kemana saya akan melangkah. Saya masih tidak bisa memahami, apa yang membuat saya bergerak. I am so demotivated. Apa yang saya perlukan? Menulis. Menulis selalu bisa membuat saya berfikir mengenai apa yangharus saya lakukan slanjutnya. Jadi, boleh  ya saya curhat lagi. Blog ini memang berisi pemikiran saya. Jadi jangan pernah merasa bosan yaaa..

So, after some discussion with my dad. Here is September Focus:
1. Found a university for master degree
2. Prepare for IELTS, having english class
3. More veggies and fruits
4. Work out min 3x a week
5. Writing blog just to clear my mind
6. Make a plan for SPC
7. Make District analysis
8. SAVING..
9. Join into youth communities on weekend

So, that is my plan. Hope it goes well.
Wish me luck

Just rambling

 Pernah gak sih kalian tu ngerasa bingung.. Mau ngapain ya? Duh bosan..  Trus berakhir dengan scrolling ig gak jelas.. Itulah yang kulakukan...