22 November 2015

Minimalism Series : No Shopping Challenge

Setelah berhasil menyingkirkan beberapa pakaian, kali ini kayaknya saya mau challenge diri saya untuk mengurangi belanja. Yup, resolusi kali ini adalah...

TIDAK BOLEH BERBELANJA BAJU DAN AKSESORIS FASHION LAINNYA HINGGA AKHIR TAHUN 2015

Biasanya, setiap akhir bulan setelah gajian. Kaki tu gatel banget mau pergi ke Mall atau masuk ke pusat perbelanjaan. Niat awalnya cuma mau lihat-lihat. Tapi pas pulang pasti ada aja bawaannya. Yang dibeli sebenernya gak penting atau butuh juga sih. Cuma kaos baru, atau kemeja baru. Padahal itu juga jarang dipake.Tanpa sadar, kita sering banget belanja sesuatu yang cuma akan numpuk di lemari kita.

Apa gunanya kemarin udah declutter pakaian kalo pada akhirnya kita nambahin dengan membeli pakaian yang gak perlu.

Jadi,, selama bulan November hingga Desember besok, saya berjanji untuk tidak mengeluarkan uang dalam hal-hal yang berbau fashion. Toh, dalam kehidupan sehari-hari jilbab yang saya gunakan hanya biru, pink, dan hitam. Meskipun masih ada banyak jilbab lainnya di lemari.

Kebetulan juga saya memang ada niat untuk mulai hidup hemat. Setelah selama 7 bulan di Surabaya tapi kok tabungan gak nambah-nambah. Sedangkan teman saya tabungannya sudah dua digit semua. Malu saya.

Apa saja tips yang saya gunakan untuk mengurangi hasrat shopping?

1. Unsubscribed all email dari website online shopping, and unfollow olshop di instagram.

Seringkali hasrat berbelanja itu meningkat ketika kita melihat penawaran dari website. Seperti "diskon 20% untuk hari ini" atau "penawaran special". Hal ini juga berlaku untuk instagram. Ketika kita follow banyak olshop, pasti postingan mereka akan selalu memenuhi timeline kita. Ujung-ujungnya, kita jadi tertarik dan membeli deh. Padahal belum tentu kita butuh.


2. Kurangi bepergian ke Mall atau pusat perbelanjaan lainnya.

Seperti yang saya bilang tadi, niatnya cuma mau makan atau nonton terus ke Mall. Eh, sambil nunggu filmnya mulai, jalan-jalan dulu lihat-lihat baju. Akhirnya keluar toko bawa belanjaan deh. Sering gak sih kayak gitu? Makanya, kurangi bepergian ke Mall. Kalo mau nonton, pergi ke bioskop yang berdiri sendiri. Atau nonton dvd atau dari online deh. Sama teman-teman gitu di rumah siapa. Gak kalah seru kok.


3. Ketika mau beli sesuatu, tunda hingga 2 minggu.

Kadang, kita beli sesuatu cuma karena itu kelihatan lucu sesaat aja. Bukan karena bener-bener bagus atau pengen. Coba deh tunda keinginan membeli. Kalo kita masih kepikiran hingga 2 minggu kemudian. Baru deh kita beli. Kadang setelah dua minggu kita sudah lupa sama barang tersebut dan tidak tertarik lagi.


4. Bayar dengan uang cash

Kalo memang udah pengeeeeennnn banget dan kebawa mimpi. Boleh kok beli. Tapi usahakan bayar dengan uang cash ya. Karena seringkali kita gak sadar berapa jumlah uang yang kita keluarkan karena kita tinggal gesek dengan kartu debit atau kredit. Ketika kamu membayar dengan uang cash, pasti ada perasaan sadar bahwa kamu benar-benar "membayar" barang tersebut. Kadang saat mau bayar kita masih bisa mikir ulang kok. Sesuai gak kualitas produk tadi dengan uang yang akan kamu bayarkan. 

Nah, itu taxi 4 tips untuk ngurangin hasrat berbelanja kita. Saya juga mau take challenge untuk gak belanja selama dua bulan ke depan. Wish me luck yaaa!!!

16 November 2015

Minimalism Series : Decluttering Clothes

When I am reading a lot of blog and watching video about minimalism, I feel that I need to do that as well. Maybe I am still not fully understanding about minimalism concept. But, I try to do some action to "repair" my life.


The easiest thing to start is clothes. I don't have a lot of clothes because I have a lack of confidence in term of body. I am struggling to loss weight, so I am not into pretty clothing or accecories. But, I do have a lot of clothes and scarf because I am wearing hijab.

When I first get a job, I feel like I can do whatever I want. I can buy everything that I need. Almost every week I went to the mall and buy clothes. I also bought 3 scarf every month from instagram shop. I spend a lot money in fashion thing because I have the power to control what I bought. At the end of the day. I BROKE.

I live with my father, I don't need to pay for housing and transportation but I don't have money at the end of the month. Pathetic. I know it was wrong but I can't stop. So, now I do have a lot of things in my wardrobe and I think it is a good start to reduce it.

So, this is the steps:

1. Pull everything out
I just take all clothes inside my drawer and hanger and drop it on the floor. It will help you to realize the actual spaces in your clothes. Look at all the clothes in the floor. You have to realize the amount of clothes you have

2. Choose your favorite clothes
Rather than pick the one that you don't like or clothes that you are not wearing for the last 6 months, I think it will be easy to choose the clothes that you wear often or clothes that fit you the best. After you choose the rest of it is something that is negotiable, whether you will keep or donate.

3. Rest of it = donate box
Store clothes that is not your first choice in a box and store it for 3 months. If you don't miss any of it, donate or sell it.

4. Clean and organize
Clean your favorite one and organize it in your clean wardrobe. Keep tidy and leave a space between clothes if you can

I think I already have less clothes. But, after this exercise I found that I keep a lot of clothes that I don't even wear it anymore just because I will use it someday.

It makes me happy to open my wardrobe and look at my favorite pieces of clothes. a clothes that I am confident wear it in front of people and clothes that makes me look good and happy.

I don't know that having less clothes will give you a happiness. Less clothes means less laundry, less ironing and less hectic in the morning. I am excited to start another work toward minimalism. Do you want to join?

:)

10 November 2015

Minimalism, a way to escape the consumerism

Minimalism...

Sebuah gerakan yang mulai dilakukan oleh orang untuk melawan consumerisme. Apakah berarti seorang yang hidup dengan konsep minimalisme tidak boleh melakukan konsumsi sama sekali? Tidak boleh membeli apapun?

Nope, minimalisme bukan berarti tidak melakukan konsumsi. Karena sebagai seorang manusia kita pasti mengkonsumsi sesuatu. Namun, yang dilawan adalah konsumsi berlebihan / Excessive consumption.

Tanpa kita sadari, saat ini kita sudah dibombardir oleh banyak pengaruh. Cara paling gampang menyadarinya bisa dilihat dari reklame iklan di jalan2. Pada sadar gak sih kalo jumlah reklame ikan itu makin banyak? Dan itu gak cuma di jalan, di mobil, di bus, iklan sudah masuk ke ranah pribadi, seperti sms langsung ke handphone kita. Apalagi dengan adanya internet, pengaruh untuk membeli semakin terasa. Iklan di youtube, email dan website adalah hal lumrah dalam kehidupan kita.

Orang dipaksa untuk membeli di luar batas kemampuannya. Gimana caranya? Media memberi image bahwa kalo mau keren itu harus kaya dan punya banyak benda. Kita bisa lihat di televisi, kalo sinetron atau drama pasti rumahnya mewah. Reality show di luar negeri bahkan menyoroti kehidupan selebriti dan konglomerat. Kita diberi doktrin bahwa kehidupan seperti mereka itu yang harus kita tuju. Bahwa kesuksesan didapat dari banyaknya rumah yang kita punya, canggihnya gadget yang berubah tiap semester, dan juga trend fashion yang berganti tiap musim. Kalo kita gak ikut tren, pasti kita dibilang ketinggalan jaman. Gak gaul. 

Lalu apa yang kita lakukan? Karena kita sudah terdoktrin bahwa sukses dan bahagia itu seperti yang dibilang media, maka kita pun melakukan segala cara untuk mendapatkan kebahagiaan itu. Dengan gaji yang pas-pasan, kita kredit smartphone terbaru, mobil terkeren, bahkan rumah termegah. Fenomena tas branded fake sudah bukan lagi hal yang tabu. Supaya dibilang keren dan gaul, sampai berani hutang sana sini untuk memenuhi kebutuhan sosial itu. Hasilnya? Hutang yang banyak, ketidakpuasan hidup dan ketidakbahagiaan. Banyak saya temukan orang yang mengatakan bahwa dia tidak menyukai pekerjaannya tapi terpaksa bertahan karena dia butuh uang untuk gaya hidupnya. 



So, we work in the job that we hate to impress people we don't like.



Berapa banyak uang, waktu dan tenaga yang kita habiskan untuk hal yang tidak penting?
Sedangkan hal terpenting di hidup kita seperti kesehatan, relationship dan keluarga sering kita abaikan.

Jadi apa sih yang ingin disampaikan oleh minimalism?

Minimalism mengajarkan kita untuk menyingkirkan hal-hal yang mengganggu kita dari kebahagiaan.



We need to put away all clutter in our life, so we can get more time to explore our hobbies, spend time with the one we love and have a meaningful life.



Being minimalis berarti tidak menghabiskan uang kita untuk membeli barang-barang yang berlebihan. Baca: beli jilbab 3 padahal jilbab di kosan sudah setumpuk. Kita mengontrol keinginan kita dalam mebeli barang-barang hanya karena barang tersebut sedang diskon, karena barang itu lucu, dan karena barang itu sepertinya akan digunakan di masa datang. It will help us to escape the consumerism.

09 November 2015

Living with Less

Seperti biasa, saya sering sekali menghabiskan waktu untuk blog walking dan menonton youtube. Apa yang sering saya tonton? Kalo gak drama korea ya beauty youtuber karena saya tertarik dengan produk2 baru yang berada di pasaran. Saya masih ingat, awal pertama kali kenal youtube saya langsung tertarik untuk mencoba produk yang direkomendasikan oleh para youtubers. Saya membeli bermacam-macam skincare product dan make up. Saya juga enjadi semakin sadar fashion. Mau tidak mau saya mengikuti apa sih yang sedang trend. Belanja sudah bukan lagi kebutuhan, tapi menjadi sebuah kebiasaan. Setiap habis gajian, saya pasti merasa memerlukan pergi ke mall atau buka instagram mencari apa yang bisa dibeli.

Belanja online itu menguras kantong tapi secara tidak sadar. Tau-tau saya merasa uang saya habis di tengah bulan. Semua terasa lebih murah. Dulu saya bahkan membeli jilbab 3 pcs/ bulan. Belum termasuk tas, sepatu dan baju. Pokoknya dulu saya boros banget. Padahal saya itu bercita-cita menjadi financial planner. Alhasil, dibandingkan dengan teman sepantaran saya, tabungan saya itu paling sedikit. :(

Saya sadar, bahwa saya sudah mulai menjadi konsumtif. Saya membeli barang-barang yang tidak penting. Belanja saya jadikan pengisi waktu luang dan penghilang stress. Saya merasa bahwa saya akan bahagia ketika saya membeli sesuatu yang baru. Apalagi mengingat saya sudah menghasilkan uang sendiri. Saya merasa uang itu adalah hasil jerih payah saya yang bisa saya gunakan semau saya. Tapi yang terjadi? Saya stress karena uang saya tidak pernah cukup. Padahal menurut saya gaji saya sudah cukup. Tapi kenapa selalu terasa kurang ya?

Di saat kebingungan tersebut saya menonton sebuah video di youtube mengenai konsep minimalism. Living with less item to pursue happiness. Setelah saya tonton, saya merasa tertarik sehingga akhirnya saya mencari tahu mengenai konsep ini.

Menurut saya konsep ini sangat menarik karena:
1. Sesuai dengan tuntunan agama. Di dalam Islam, bukankah kita sudah silarang bermegah-megahan dan bersikap boros?
2. Having less item = less time to maintain, to clean = more time to do productive activities
3. Simple

So, saya memutuskan untuk memulai lifestyle ini. Saya akan mencoba untuk menuangkan perjalanan itu di dalam blog ini. Semoga bisa konsisten ya

Wish me luck!!


Just rambling

 Pernah gak sih kalian tu ngerasa bingung.. Mau ngapain ya? Duh bosan..  Trus berakhir dengan scrolling ig gak jelas.. Itulah yang kulakukan...