05 Januari 2019

2018 in a glance


Alhamdullilah, alhamdulillah, alhamdulillah. Hanya rasa syukur yang bisa saya panjatkan atas segala nikmat dan berkah yang diberikan Allah pada tahun 2018. Saya tahu sih bahwa sebaiknya evaluasi itu dilakukan tiap hari, namun apa daya saya hanyalah manusia biasa yang suka lupa untuk melakukannya tiap hari. Jadi, mari kita gunakan milestone pergantian tahun ini untuk berefleksi atas tahun 2018.

Tahun 2018 dapat dikatakan sebagai highlight atas kelanjutan tahun 2017. Sejujurnya saya merasa waktu di tahun 2018 berjalan dengan sangat cepat. Saya masih ingat bahwa di awal tahun 2017 adalah saat saya diperkenalkan dengan Nadhil. Siapa sangka bahwa cerita kami, berjalan dengan lancar. Mulai dari proses chatting, beberapa kali bertemu, hingga di akhir tahun 2017, kami memutuskan untuk serius. Kisah asmara merupakan highlight saya di dua tahun belakangan ini, karena di tahun 2018 awal kami mempertemukan keluarga kami, lamaran hingga persiapan pernikahan. Dan di semester kedua, adalah awal hidup baru bersama di Amerika.




Menikah, merupakan ibadah yang sangat lama dan berat. Menikah dikatakan sebagai setengah agama, dan diperlukan keinginan untuk terus belajar karena tidak ada sekolahnya. Dan tiap masalah ataupun solusi di tiap rumah tangga itu berbeda-beda. Sejujurnya saya merasa bersyukur menikah di umur yang sekarang, karena saya merasa bahwa saya sudah siap. Saya tidak pernah menyangka akan menurunkan ego sebesar ini, berusaha mengalah, mengatur emosi, juga belajar melayani suami. Saya masih ingat, dulu saya sering berbincang dengan teman, bahwa “ I can see myself in the future with my kids, but not with my husband “. Mengapa? Karena saya tidak dapat berfikir bagaimana caranya hidup berdua dengan seseorang yang sama sekali asing. Jujur saja, di rumah, saya masih sering berantem dengan kedua adik saya, masih suka ngambek dan marah pada orang tua saya, padahal mereka sudah mengenal saya seumur hidup. Bagaimana dengan orang asing ini? Bisa bayangkan adaptasi yang harus kita lakukan. Tapi memang, pertama kita harus meniatkan menikah itu karena Allah, karena setelah ijab kabul, semua berjalan dengan sangat mudahnya. Seakan-akan dia memang sepantasnya hidup bersamamu.


Another highlight di tahun 2018 ini adalah saya keluar dari pekerjaan saya. Setelah 4 tahun bekerja, akhirnya saya memutuskan untuk resign karena harus ikut suami sekolah S2 di US. Alhamdullilah ini bukanlah hal yang sulit, karena bagi saya jika menikah maka sudah menjadi kewajiban bagi istri untuk ikut suami ke manapun dia pergi. Meskipun, tetap saja ada kesedihan, kegalauan dan juga stres karena tidak lagi bekerja, tapi saat ini saya sudah menikmati menjadi istri rumah tangga. Kalo mengutip penjelasan dari kajian ustad khalid, niatkan tiap pekerjaan rumah sebagai ibadah dan ambillah sebanyak-banyaknya pahala dari rumah.

Dan Maha Besar Allah, karena di tahun 2018 ini saya juga merasakan bahwa saya itu “liburan” terus. Dimulai dari Februari saya pergi ke Korea berdua dengan adik perempuan saya, menemani peserta kantor ke Legoland Malaysia, lalu Japan trip dengan teman-teman kantor. Setelah itu selama di Amerika alhamdulillah kami diberi kesempatan mengunjungi beberapa kota; Orlando, Chicago, Miami, Atlanta dan New Orleans. Masih banyak daerah yang kami ingin kunjungi di tahun 2019. Semoga Allah memberikan kesehatan dan rezeki untuk terus melihat ciptaannya.



Namun, selain banyaknya kebahagiaan tersebut saya juga merasa bahwa saya tidak punya banyak ambisi dan goal yang saya ingin capai. Setahun ini terasa mengalir, dan dengan banyaknya waktu yang saat ini saya punya, saya merasa bahwa saya bisa berkontribusi lebih dari yang selama ini saya lakukan. Terutama setelah saya membaca buku "BIG MAGIC" dari Elizabeth Gilbert mengenai hidup kreatif. Saya akan membuat review dari buku itu di post selanjutnya, mohon ditunggu ya. Jadi mungkin setelah ini, saya harus mulai membuat tujuan yang akan saya capai di tahun 2019. Dan seperti biasa akan coba saya tulis dan update di blog untuk mengecek perkembangannya.

Just rambling

 Pernah gak sih kalian tu ngerasa bingung.. Mau ngapain ya? Duh bosan..  Trus berakhir dengan scrolling ig gak jelas.. Itulah yang kulakukan...