14 Desember 2015

25 to do before 25





25

20's something is the busiest time in your life. It's a life changing. There are a lot of things happened at this decade. You will graduate, searching for a job, married, having kids, get your first car, all this things happened quickly. I will reach my 25 soon. It's on June. So, I think it will be fun to make a bucket list to do before I reach 25.

22 November 2015

Minimalism Series : No Shopping Challenge

Setelah berhasil menyingkirkan beberapa pakaian, kali ini kayaknya saya mau challenge diri saya untuk mengurangi belanja. Yup, resolusi kali ini adalah...

TIDAK BOLEH BERBELANJA BAJU DAN AKSESORIS FASHION LAINNYA HINGGA AKHIR TAHUN 2015

Biasanya, setiap akhir bulan setelah gajian. Kaki tu gatel banget mau pergi ke Mall atau masuk ke pusat perbelanjaan. Niat awalnya cuma mau lihat-lihat. Tapi pas pulang pasti ada aja bawaannya. Yang dibeli sebenernya gak penting atau butuh juga sih. Cuma kaos baru, atau kemeja baru. Padahal itu juga jarang dipake.Tanpa sadar, kita sering banget belanja sesuatu yang cuma akan numpuk di lemari kita.

Apa gunanya kemarin udah declutter pakaian kalo pada akhirnya kita nambahin dengan membeli pakaian yang gak perlu.

Jadi,, selama bulan November hingga Desember besok, saya berjanji untuk tidak mengeluarkan uang dalam hal-hal yang berbau fashion. Toh, dalam kehidupan sehari-hari jilbab yang saya gunakan hanya biru, pink, dan hitam. Meskipun masih ada banyak jilbab lainnya di lemari.

Kebetulan juga saya memang ada niat untuk mulai hidup hemat. Setelah selama 7 bulan di Surabaya tapi kok tabungan gak nambah-nambah. Sedangkan teman saya tabungannya sudah dua digit semua. Malu saya.

Apa saja tips yang saya gunakan untuk mengurangi hasrat shopping?

1. Unsubscribed all email dari website online shopping, and unfollow olshop di instagram.

Seringkali hasrat berbelanja itu meningkat ketika kita melihat penawaran dari website. Seperti "diskon 20% untuk hari ini" atau "penawaran special". Hal ini juga berlaku untuk instagram. Ketika kita follow banyak olshop, pasti postingan mereka akan selalu memenuhi timeline kita. Ujung-ujungnya, kita jadi tertarik dan membeli deh. Padahal belum tentu kita butuh.


2. Kurangi bepergian ke Mall atau pusat perbelanjaan lainnya.

Seperti yang saya bilang tadi, niatnya cuma mau makan atau nonton terus ke Mall. Eh, sambil nunggu filmnya mulai, jalan-jalan dulu lihat-lihat baju. Akhirnya keluar toko bawa belanjaan deh. Sering gak sih kayak gitu? Makanya, kurangi bepergian ke Mall. Kalo mau nonton, pergi ke bioskop yang berdiri sendiri. Atau nonton dvd atau dari online deh. Sama teman-teman gitu di rumah siapa. Gak kalah seru kok.


3. Ketika mau beli sesuatu, tunda hingga 2 minggu.

Kadang, kita beli sesuatu cuma karena itu kelihatan lucu sesaat aja. Bukan karena bener-bener bagus atau pengen. Coba deh tunda keinginan membeli. Kalo kita masih kepikiran hingga 2 minggu kemudian. Baru deh kita beli. Kadang setelah dua minggu kita sudah lupa sama barang tersebut dan tidak tertarik lagi.


4. Bayar dengan uang cash

Kalo memang udah pengeeeeennnn banget dan kebawa mimpi. Boleh kok beli. Tapi usahakan bayar dengan uang cash ya. Karena seringkali kita gak sadar berapa jumlah uang yang kita keluarkan karena kita tinggal gesek dengan kartu debit atau kredit. Ketika kamu membayar dengan uang cash, pasti ada perasaan sadar bahwa kamu benar-benar "membayar" barang tersebut. Kadang saat mau bayar kita masih bisa mikir ulang kok. Sesuai gak kualitas produk tadi dengan uang yang akan kamu bayarkan. 

Nah, itu taxi 4 tips untuk ngurangin hasrat berbelanja kita. Saya juga mau take challenge untuk gak belanja selama dua bulan ke depan. Wish me luck yaaa!!!

16 November 2015

Minimalism Series : Decluttering Clothes

When I am reading a lot of blog and watching video about minimalism, I feel that I need to do that as well. Maybe I am still not fully understanding about minimalism concept. But, I try to do some action to "repair" my life.


The easiest thing to start is clothes. I don't have a lot of clothes because I have a lack of confidence in term of body. I am struggling to loss weight, so I am not into pretty clothing or accecories. But, I do have a lot of clothes and scarf because I am wearing hijab.

When I first get a job, I feel like I can do whatever I want. I can buy everything that I need. Almost every week I went to the mall and buy clothes. I also bought 3 scarf every month from instagram shop. I spend a lot money in fashion thing because I have the power to control what I bought. At the end of the day. I BROKE.

I live with my father, I don't need to pay for housing and transportation but I don't have money at the end of the month. Pathetic. I know it was wrong but I can't stop. So, now I do have a lot of things in my wardrobe and I think it is a good start to reduce it.

So, this is the steps:

1. Pull everything out
I just take all clothes inside my drawer and hanger and drop it on the floor. It will help you to realize the actual spaces in your clothes. Look at all the clothes in the floor. You have to realize the amount of clothes you have

2. Choose your favorite clothes
Rather than pick the one that you don't like or clothes that you are not wearing for the last 6 months, I think it will be easy to choose the clothes that you wear often or clothes that fit you the best. After you choose the rest of it is something that is negotiable, whether you will keep or donate.

3. Rest of it = donate box
Store clothes that is not your first choice in a box and store it for 3 months. If you don't miss any of it, donate or sell it.

4. Clean and organize
Clean your favorite one and organize it in your clean wardrobe. Keep tidy and leave a space between clothes if you can

I think I already have less clothes. But, after this exercise I found that I keep a lot of clothes that I don't even wear it anymore just because I will use it someday.

It makes me happy to open my wardrobe and look at my favorite pieces of clothes. a clothes that I am confident wear it in front of people and clothes that makes me look good and happy.

I don't know that having less clothes will give you a happiness. Less clothes means less laundry, less ironing and less hectic in the morning. I am excited to start another work toward minimalism. Do you want to join?

:)

10 November 2015

Minimalism, a way to escape the consumerism

Minimalism...

Sebuah gerakan yang mulai dilakukan oleh orang untuk melawan consumerisme. Apakah berarti seorang yang hidup dengan konsep minimalisme tidak boleh melakukan konsumsi sama sekali? Tidak boleh membeli apapun?

Nope, minimalisme bukan berarti tidak melakukan konsumsi. Karena sebagai seorang manusia kita pasti mengkonsumsi sesuatu. Namun, yang dilawan adalah konsumsi berlebihan / Excessive consumption.

Tanpa kita sadari, saat ini kita sudah dibombardir oleh banyak pengaruh. Cara paling gampang menyadarinya bisa dilihat dari reklame iklan di jalan2. Pada sadar gak sih kalo jumlah reklame ikan itu makin banyak? Dan itu gak cuma di jalan, di mobil, di bus, iklan sudah masuk ke ranah pribadi, seperti sms langsung ke handphone kita. Apalagi dengan adanya internet, pengaruh untuk membeli semakin terasa. Iklan di youtube, email dan website adalah hal lumrah dalam kehidupan kita.

Orang dipaksa untuk membeli di luar batas kemampuannya. Gimana caranya? Media memberi image bahwa kalo mau keren itu harus kaya dan punya banyak benda. Kita bisa lihat di televisi, kalo sinetron atau drama pasti rumahnya mewah. Reality show di luar negeri bahkan menyoroti kehidupan selebriti dan konglomerat. Kita diberi doktrin bahwa kehidupan seperti mereka itu yang harus kita tuju. Bahwa kesuksesan didapat dari banyaknya rumah yang kita punya, canggihnya gadget yang berubah tiap semester, dan juga trend fashion yang berganti tiap musim. Kalo kita gak ikut tren, pasti kita dibilang ketinggalan jaman. Gak gaul. 

Lalu apa yang kita lakukan? Karena kita sudah terdoktrin bahwa sukses dan bahagia itu seperti yang dibilang media, maka kita pun melakukan segala cara untuk mendapatkan kebahagiaan itu. Dengan gaji yang pas-pasan, kita kredit smartphone terbaru, mobil terkeren, bahkan rumah termegah. Fenomena tas branded fake sudah bukan lagi hal yang tabu. Supaya dibilang keren dan gaul, sampai berani hutang sana sini untuk memenuhi kebutuhan sosial itu. Hasilnya? Hutang yang banyak, ketidakpuasan hidup dan ketidakbahagiaan. Banyak saya temukan orang yang mengatakan bahwa dia tidak menyukai pekerjaannya tapi terpaksa bertahan karena dia butuh uang untuk gaya hidupnya. 



So, we work in the job that we hate to impress people we don't like.



Berapa banyak uang, waktu dan tenaga yang kita habiskan untuk hal yang tidak penting?
Sedangkan hal terpenting di hidup kita seperti kesehatan, relationship dan keluarga sering kita abaikan.

Jadi apa sih yang ingin disampaikan oleh minimalism?

Minimalism mengajarkan kita untuk menyingkirkan hal-hal yang mengganggu kita dari kebahagiaan.



We need to put away all clutter in our life, so we can get more time to explore our hobbies, spend time with the one we love and have a meaningful life.



Being minimalis berarti tidak menghabiskan uang kita untuk membeli barang-barang yang berlebihan. Baca: beli jilbab 3 padahal jilbab di kosan sudah setumpuk. Kita mengontrol keinginan kita dalam mebeli barang-barang hanya karena barang tersebut sedang diskon, karena barang itu lucu, dan karena barang itu sepertinya akan digunakan di masa datang. It will help us to escape the consumerism.

09 November 2015

Living with Less

Seperti biasa, saya sering sekali menghabiskan waktu untuk blog walking dan menonton youtube. Apa yang sering saya tonton? Kalo gak drama korea ya beauty youtuber karena saya tertarik dengan produk2 baru yang berada di pasaran. Saya masih ingat, awal pertama kali kenal youtube saya langsung tertarik untuk mencoba produk yang direkomendasikan oleh para youtubers. Saya membeli bermacam-macam skincare product dan make up. Saya juga enjadi semakin sadar fashion. Mau tidak mau saya mengikuti apa sih yang sedang trend. Belanja sudah bukan lagi kebutuhan, tapi menjadi sebuah kebiasaan. Setiap habis gajian, saya pasti merasa memerlukan pergi ke mall atau buka instagram mencari apa yang bisa dibeli.

Belanja online itu menguras kantong tapi secara tidak sadar. Tau-tau saya merasa uang saya habis di tengah bulan. Semua terasa lebih murah. Dulu saya bahkan membeli jilbab 3 pcs/ bulan. Belum termasuk tas, sepatu dan baju. Pokoknya dulu saya boros banget. Padahal saya itu bercita-cita menjadi financial planner. Alhasil, dibandingkan dengan teman sepantaran saya, tabungan saya itu paling sedikit. :(

Saya sadar, bahwa saya sudah mulai menjadi konsumtif. Saya membeli barang-barang yang tidak penting. Belanja saya jadikan pengisi waktu luang dan penghilang stress. Saya merasa bahwa saya akan bahagia ketika saya membeli sesuatu yang baru. Apalagi mengingat saya sudah menghasilkan uang sendiri. Saya merasa uang itu adalah hasil jerih payah saya yang bisa saya gunakan semau saya. Tapi yang terjadi? Saya stress karena uang saya tidak pernah cukup. Padahal menurut saya gaji saya sudah cukup. Tapi kenapa selalu terasa kurang ya?

Di saat kebingungan tersebut saya menonton sebuah video di youtube mengenai konsep minimalism. Living with less item to pursue happiness. Setelah saya tonton, saya merasa tertarik sehingga akhirnya saya mencari tahu mengenai konsep ini.

Menurut saya konsep ini sangat menarik karena:
1. Sesuai dengan tuntunan agama. Di dalam Islam, bukankah kita sudah silarang bermegah-megahan dan bersikap boros?
2. Having less item = less time to maintain, to clean = more time to do productive activities
3. Simple

So, saya memutuskan untuk memulai lifestyle ini. Saya akan mencoba untuk menuangkan perjalanan itu di dalam blog ini. Semoga bisa konsisten ya

Wish me luck!!


06 Oktober 2015

Financial Planner for Single Woman

Graduated from school is not the end of your journey. It is the start of a real world. I know some of you maybe just so excited to start working. Imagine that you earn your own money and spend it. You will think that you are an adult now.

Now, I have a question.
1. How long have you been working?
2. How much money in your bank account that you have?

As a girl that already work for a year, sometimes I wonder where my money go. I realised it, when I need to report my taxes to the government. Did you see the amount of earning for a year? Some of you maybe surprised that actually you have a lot of money. But you cannot see it in your pocket. Where all the money gone?

I love shopping. Don't ever mention it. I have interest in skincare, make up and shoes. I usually spend a lot of money there. I watched youtube and read a blog a lot and start to buy a lot of stuff. If you see my skincare product, most of them are Korea or Japan product, which is more expensive than local brand. I don't say that you cannot buy anything, because obviously I cannot do that. But, let's start to plan our money.

What you need to do?

1. Make a plan. Where you want to put your money.

Your money need to go for fixed expense, saving/investment and daily expense. Start make a plan how much it takes for each area.

Please write all your plan.
In my case, my monthly expenses are:
a. Housing: 10%
b. Investment: 16%
c. Zakat, shadaqah: 7%
d. Saving: 30%

Since we still single, my advice is to save your money as much as possible.

2. Make an Objection for your saving

I have a dream to travel in Europe for a month before 27. That need a lot of money. So I work hard to save my money and pursue my dream!!

3. Make an emergency fund

It need 3 times of your monthly expense. Put in bank or gold that you can take it whenever you need it. The important thing, it need to be something that easy to liquidate. We need emergency fund to expecting the unexpected. For example when you sick, or fired from work.

4. Handle your urgency for shopping. 

Hold until a week before you buy something. If you want it, wait for two weeks, usually you will forget that you want to buy it. It just an impulse buying.
Ask yourself whether you need it or not. 
Don't buy a lot of cheap stuff that need to  be changed every 2 months!

5. Discipline to write down all your expenses in a week or month. 

You will see that your money used for something that is not important. I use app Monny for iPhone. It has a cute design for you to record all your expenses. Evaluate your expenses after a month and make a plan to save more money.


6. Don't give up and keep trying. 

I know habit is not something that easy to change. So we usually failed to keep on track with our plan. But keep doing it! If you failed to record your expense for a day, than you just need to write it on the next day. As long as you persistent, you will see a good result at the end.

My advice for my self:

Use your money wisely. Spending all of money in clothes and make up will not give you a long term advantages. Use it for book, investment, and experience will enrich your knowledge and make you satisfied with yourself at the end.


Hope you guys enjoy reading. Keep fighting to achieve our dream!

02 September 2015

My Favourite Japanese Skincare Product

cr: google

Bulan baru harus dihadapi dengan semangat baru. Oleh karena itu kali ini saya ingin menulis mengenai hal yang belum pernah sama sekali saya lakukan, yakni menulis tentang produk kecantikan. Sebelumnya saya bisa dibilang tidak terlalu kenal yang namanya dandan. Jaman SMA taunya cuma pelembab, bedak dan lipgloss. Tetapi semua itu berubah sejak saya exchange ke Jepang.

Datang ke Negeri Sakura di Musim Gugur dan Musim Dingin cukup membuat kulit saya kaget. Tepatnya kulit saya menjadi super duper kering. Terasa sakit dan mengelupas karena dinginnya cuaca di Hiroshima. Pelembab dan body lotion yang saya bawa dari Indonesia tidak mempan sama sekali. Akhirnya saya menyerah dan bertanya pada teman Korea saya mengenai pelembab apa yang bagus di Jepang.

Setelah itu saya baru menyadari bahwa Jepang itu terkenal akan skincarenya. Dan kalo kita pergi ke Supermarket atau Drugstore nya, pasti akan merasa overwhelmed karena banyak sekali produk yang ditawarkan. Apalagi semua ditulis dengan kanji yang tidak bisa saya mengerti maksudnya. Oleh karena itu saya pun bertanya pada Mbah Google dan Youtube. Dari Youtubers super cantik Melodee Morita saya pun mempunyai gambaran produk apa yang akan saya beli. Dan produk pertama saya adalah:

Tonyu Isofurabon / Tonyu Isoflafon
cr: google

Awalnya saya membeli yang lotion, dan ternyata cocok. Moisturizernya ringan dan cepat meresap di kulit. Akhirnya saya membeli facial wash, milk lotion dan night creamnya. Satu series saya suka semua.

Selain itu, saya juga cinta mati sama produk lini drugstore dari Shiseido. Tau kan Shiseido itu brand premium yang gak murah. Makanya ketika produk ini saya lihat di pasaran dan mengklaim dari Shiseido, saya langsung beli. Perfect Whip dan Perfect Gel.

Perfect Whip
cr:google

Alasan kenapa saya suka banget dan gak bisa move on dari Japanese facial foam adalah karena gak bikin kulit kering. Dan jika kita buat menggunakan foaming net, foam yang terbentuk itu super creamy. Bikin saya betah lama2 cuci muka untuk membersihkan hingga ke sela2.

Nah, selain facial foam, produk favorite lainnya adalah Exfoliator. Saya punya dua macam exfoliator. Yang pertama dari Jepang yang super lembut, dan yang kedua produk Korea dengan scrub yang agak kasar. I think this is my holy grail exfoliator:

Cure Natural Aqua Gel
cr: google

Ini kerjanya kayak magic. Cutup ditaro di kulit yang kering, cairan lembutnya akan berubah masuk ke kulit dan membuat sel-sel kulit mati terkelupas. Prosesnya memang kelihatan jorok, tapi make ini berasa sel kulit mati kita keangkat semua. Dan kulit terasa jadi lebih lembut setelah dibilas.

Dan produk terakhir dari Jepang yang aku suka banget adalah Sunblock. Kenapa sunblock? Karena selama ini kalo di Indonesia yang namanya pake sunblock aku tuh paling males. Karena aku gak suka hasilnya di kulit bikin glossy kayak keringetan. Gak banget lah, padahal sunblock itu penting kan buat ngejaga kulit kita dari serangan matahari. Untung di Jepang aku nemuin ini:

Biore UV Aqua Rich
cr: google

Ini water based, jadi begitu dipake langsung meresap ke kulit kayak make moisturiser. Teksturnya juga gak lengket. Jadi aku sukaaa banget pake ini. Dan kerennya sublock ini mengandung SPF 50+ PA+++. Jadi gak perlu khawatir kalo mau beraktivitas di luar ruangan.

Nah itu dia 4 macam Japanese Skincare Product favorit aku. Semua itu aku ketahui dari Melodee Morita. I adore her skin so much!! Kulitnya bagus banget. Goals lah kulit kayak dia. Tapi perlu diingat ya yang namanya punya kulit bagus itu gak cuma persoalan produk apa yang dipake, tapi juga ketekunan melakukan perawatan kulit setiap hari dan nutrisi yang dikonsumsi tubuh. Jadi memang harus usaha kalo mau punya kulit bagus.

I think that's all. Mungkin next time aku bakal bahas Korean Skincare Product dan My Skincare Routine. Hope you enjoy it. Bye!!!




30 Agustus 2015

Lima bulan di Kota Pahlawan

Time Flies....


gak kerasa waktu berjalan cepat banget. Tau tau udah lima bulan saya hidup di perantauan. Ngerasain jadi anak kos. Dulu saya selalu punya gambaran, apa yang akan saya kerjakan jika saya hidup sendiri. Saya percaya bahwa saya bisa hidup mandiri jauh dari orang tua. Tapi kini? Nyatanya dalam satu bulan saya bisa dua kali pulang ke Yogya. Belum pernah satu bulan pun saya tidak pulang ke Yogya. Selalu saja ada alasan bagi saya untuk pulang dan kembali ke rumah.

Ada teman saya yang sangat senang ketika akhirnya bisa hidup sendiri. Karena lebih bebas, bisa melakukan apapun yang ia inginkan. Tapi yang saya alami kebalikannya. Saya sedih. Berada di kosan sendirian membuat saya banyak berfikir dan merenung. Saya kangen keluarga saya. Betapa nikmat hidup dan kemudahan yang selama ini saya nikmati itu adalah hal yang sangat berharga dan mahal harganya. Hal-hal kecil yang selama ini tidak saya apresiasi ternyata adalah hal yang saya rindukan. Betapa Allah selama ini sangat baik kepada saya namun saya kurang bersyukur.

Hidup di Surabaya selama 5 bulan terakhir bukanlah hal yang muda. Penyesuain terhadap dunia kerja yang baru, rekan kerja yang sudah senior, klien dan outlet yang tidak bersahabat membuat saya resistance pada awalnya. Saya tidak bisa terima kenyaataan bahwa saya sudah di area. Sekarang saya mengerti mengapa Nadya dan Krisna selalu mengeluh mengenai penempatan mereka di area. Selama ini saya merasa saya sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi penempatan ini. Namun ternyata hal ini tidak semudah yang saya bayangkan. Hal yang paling menyusahkan adalah karena saya harus belajar sendiri. SENDIRI. Jika di HO dulu, ada banyak senior, yang bisa menjadi teman bicara, merangsang otak untuk berfikir, dan mengarahkan analisis dan pengetahuan untuk mengembangkan karier. Sedangkan disini, saya sendiri. Saya harus belajar sendiri memecahkan berbagai masalah yang ada di area. Inilah dunia kerja. Kita bertanggung jawab pada karier kita sendiri. Apa yang harus dikembangkan. Atau pada akhirnya kita terlena dan membuat diri kita terjebak di dalam tempurung.

Sejujurnya saat ini saya masih mencari. mencari jawaban akan kemana saya akan melangkah. Saya masih tidak bisa memahami, apa yang membuat saya bergerak. I am so demotivated. Apa yang saya perlukan? Menulis. Menulis selalu bisa membuat saya berfikir mengenai apa yangharus saya lakukan slanjutnya. Jadi, boleh  ya saya curhat lagi. Blog ini memang berisi pemikiran saya. Jadi jangan pernah merasa bosan yaaa..

So, after some discussion with my dad. Here is September Focus:
1. Found a university for master degree
2. Prepare for IELTS, having english class
3. More veggies and fruits
4. Work out min 3x a week
5. Writing blog just to clear my mind
6. Make a plan for SPC
7. Make District analysis
8. SAVING..
9. Join into youth communities on weekend

So, that is my plan. Hope it goes well.
Wish me luck

12 Februari 2015

Weekend Escape in Penang, 7-8 Juni 2014

I know that it's been a long time since I  write down my travelling journey. I was busy with my job and I crave for holiday. So I hope with write down my experience, I will get another trip soon.

June is my birthday month. I still lived in Medan at that time as a management trainee in Nutricia and all my friends already comeback to Jakarta. I left alone. Having birthday alone in Medan? Doesn't sound good. That's why I plan to have an escape trip to Penang, Malaysia.

Why Penang?
1. I don't need visa
2. Plane ticket was really cheap. IDR 500k for two ways
3. Small city with a beautiful heritage to explore in 2 days.

I always scared to travel alone but I know that I need to do this. I want to spend my birthday in other country and feeling happy. I went on 7th June and I comeback on 8th June.

I slept in Tofu Cafe, Beds and Bikes in George town and I was falling in love with this hostel. This is the best hostel that I've ever had in my life. The owners are so friendly and helpful and the place is nice. They have a really good dorm. It looks like a capsule, and in each capsule you will get a fan, reading light, towel rail and basket to put your stuff. We get a locker to secure our bag, and there is some cozy corner to read or just chatting with your roommate.

11 Februari 2015

My 2015

Ini adalah post pertama saya di tahun 2015.
haha.. agak norak.

Apa sih yang mau saya tulis?
RESOLUSI? ini sih gak kecapai juga kayaknya.
Kenapa ya yang namanya resolusi itu sulit tercapai? Apakah karena resolusi itu memang hanya rencana? Yang sebaiknya tidak dicapai?

Atau mungkin juga karena kata resolusi membuat hal tersebut menjadi sesuatu yang sulit dicapai. Ada mindset dari dalam diri kita untuk menjadikan resolusi hanyalah sebuah resolusi semata.
Oleh karena itu, saya mencoba untuk tidak menggunakan kata tersebut, melainkan lebih kepada seperti apa sih tahun 2015 saya ingin jalani?

Bagi sebagian orang mungkin merasa sama saja ya. Tapi bagi saya itu beda. Karena Resolusi itu seakan sebuah tujuan tinggi yang sulit dicapai. Sedangkan yang ingin saya jalani itu lebih menekankan pada menikmati proses dan perjalanan waktu di Tahun 2015. Saya mencoba membuat tujuan dan perubahan kecil di tiap bulannya. Dan saya berharap bahwa saya bisa melakukannya. Daripada membuat tagline "TURUN 10 KG DALAM 1 TAHUN" misalnya, akan lebih baik jika saya membuat tujuan kecil seperti "Sarapan buah tiap pagi dan mengurangi nasi". Kelihatannya kecil dan tidak berdampak, tapi justru dari perubahan kecil itulah akan tampak perubahan yang lebih besar.

Bulan ini, saya mendapat sedikit pencerahan dari teman kantor saya, Tatya.
Di mata saya, Tatya adalah anak yang sangat lucu. Hidupnya sangat menyenangkan atau dibuat olehnya menjadi sangat menyenangkan dan terlihat sekali bahwa dia sangat menikmati hidupnya. Beberapa hari terakhir dia menyempatkan datang ke ruang kerja saya dan bercerita tentang dirinya yang membuat kami semua tertawa terbahak-bahak. Dan satu hal yang membuat saya kagum dengannya adalah dia membuat BUCKET LIST.

It looks so simple, but it's interesting.
karena saya adalah orang yang senang sekali membuat goal, tujuan, dan to do list in a serious way, maka bucket list adalah goal yang fun menurut saya.

Contoh BUCKET LIST versi Tatya adalah:

1. Mencoba paragliding
2. Menulis surat ke Presiden (it sounds crazy, YES!)
3. Tiduran di Mal selama 5 menit

itu adalah hal yang aneh dan tidak pernah ada dalam pikiran saya sebelumnya. But I think it will be fun. So, here is my bucket list:

1. Mastering one DANCE. (whether it is traditional or kpop cover)
2. Write a post about beauty review. ( I love skincare and make up, so I will try to write it down)
3. Get diving certificate
4. Write a letter to my Korea/ Japanese friends

I know it's still too boring. Not really fun. But it kind of interesting than my usual resolution.
Finger cross!!

I will try to review in June. Haha..

Just rambling

 Pernah gak sih kalian tu ngerasa bingung.. Mau ngapain ya? Duh bosan..  Trus berakhir dengan scrolling ig gak jelas.. Itulah yang kulakukan...