23 September 2018

After Life - Post Power Syndrome

Siapa yang pernah mendengar tentang post power syndrome? Awalnya saya selalu menggunakan kata ini untuk menyindir Bapak saya yang pensiun di awal tahun 2018 dari perusahaan. Setiap kali beliau mulai bossy, atau bingung gak ada kerjaan, saya selalu mengeluarkan kata tersebut dengan nada mengejek. Siapa sangka saat ini, 7 bulan selanjutnya, sayapun merasakan hal yang sama dengan beliau?

Hal ini dimulai setelah 2 minggu masa liburan dan beres2 di Ann Arbor berakhir. Dengan mulai masuknya suami kuliah, maka saya mulailah bingung apa yang harus saya lakukan untuk mengisi waktu luang. Mulai dari nyuci baju, nyetrika, nyapu, ngepel, siap2 masak sudah saya lakukan dan ternyata saya masih mempunyai banyak waktu yang bisa saya gunakan. Dengan adanya unlimited internet, mulailah saya menonton drama korea, drama jepang, reality show, youtube, namun lama-lama saya mulai bosan juga dengan hal itu. Saya merasa TIDAK PRODUKTIF! Ditambah lagi dengan terus berjalannya insta story teman-teman kantor, teman kuliah dan sekolah yang memperlihatkan aktifitas kerjanya, membuat saya menjadi INSECURE.

The worst case? Saya uring-uringan, marah-marah gak jelas sama suami, gampang mengeluh, bahkan juga menangis tiba-tiba. Jujur suami saya heran dan merasa serba salah. Saat dia berusaha memberi solusi atau berpendapat, saya menganggap kata-katanya jahat dan tidak berperasaan. Mulailah drama ngambek dan muka cemberut. Sampai akhirnya saya sadar bahwa, siapapun tidak bisa merubah perasaan yang saya rasakan ini. Saya harus memperbaikinya sendiri. Mulai berfikir, dan yak, mari menulis di blog.

Just rambling

 Pernah gak sih kalian tu ngerasa bingung.. Mau ngapain ya? Duh bosan..  Trus berakhir dengan scrolling ig gak jelas.. Itulah yang kulakukan...