15 Agustus 2012

Tokyo Disneyland

Welcome! please prepare your passport
Who loves disneyland? Yes I do.
So happy dalam perjalanan kali ini kami sekeluarga bisa mampir main di Tokyo untuk mampir ke Tokyo Disneyland. Ini adalah pengalaman pertama aku main di sini. Jadi kebayang kan betapa kita excited banget untuk muter2 di dalamnya?

Karena tempat kayak gini biasanya penuh banget kalo liburan, jadi kita berangkat pagi-pagi supaya masih gak terlalu penuh. Tapi apa daya, ternyata semua berpikiran sama. Ketika kita nyampe di Tokyo Disneyland udah banyak juga yang datang.

Ada dua tempat disini. Yang pertama adalah Tokyo Disneyland, yang kedua Tokyo Disneysea. Aku gak tau sih bedanya apa, tapi karena ini pertama kalinya kita ke Disneyland jadi pilih yang disneyland pasti. Begitu masuk kita langsung milih bermacam2 permainan. Mama sama Bapak akhirnya nyerah nunggu aja. haha... Anak-anaknya mau main dulu ya ma..

Mickey Mouse Ice. How cute is that??

Dont forget to see the parade

One of the attraction that we tried

Smile and Happy

See you next time!!!

12 Agustus 2012

Summer Trip - Kyoto

Sebenarnya saya sudah menyiapkan tulisan ini sebelum berangkat KKN. tapi ternyata baru bisa di post sekarang. better late than never right?

Alhamdulillah kemarin ada rezeki dari Allah. Bapak ada cara di Jepang dan kami sekeluarga boleh ikut sebagai liburan tahun ini..

Seperti biasa saya adalah orang yang mengurusi trip kali ini. Mulai dari tiket, hotel hingga initirary tiap harinya. It was exciting..:)

here some of pictures.. first is Kyoto..

Manga Museum

Renungan Kecil dari Pelalawan

waw.. it's been a long time. Ada banyak sekali cerita dan kejadian yang terjadi selama beberapa bulan terakhir. Mulai dari kelas kewirausahaan dengan Giraffe Gift project, my family trip to Japan, UAS di semester 6 dan terakhir adalah KKN.

Ya, saya baru saja kembali ke Yogya setelah berada kurang lebih 40 hari di tanah Pelalawan, Riau. Desa ini adalah desa kecil yang berjarak tempuh 2 jam dari Pekanbaru. Pada awalnya saya meragu untuk berangkat KKN. Di hari-hari terakhri menjelang keberangkatan, saya merasa sangat malas untuk berangkat. Ada ketakutan dalam diri saya untuk meninggalkan rumah dan memulai hidup di suatu tempat yang tidak dikenal. Saya belum pernah sama sekali ke Pekanbaru. Jadi bisa dikatakan itu adalah pengalaman pertama saya di negeri orang.

Selama 4 hari pertama sampai di sana, saya menjadi sangat bersyukur atas kehidupan saya di rumah. Kami, para mahasiswa KKN hidup di rumah salah seorang teman kami, Ferly. Saya harus hidup mandiri. Untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya harus memasak sendiri untuk bisa makan. Dengan kompor minyak sederhana, kami harus memasak untuk 16 orang selama 2 jam.

Sebagai anak rumahan yang biasa dilayani Mbak Is. Perubahan ini cukup mengejutkanku. Bagaimana tidak, saya harus memasak, mencuci baju dan piring, hal-hal yang tidak biasa saya lakukan di rumah. Hari itu saya sungguh bersyukur atas kenikmatan sederhana yang biasa saya nikmati di rumah tersebut.

Rasa syukur pun bertambah ketika saya hidup di desa Pelalawan. Desa ini bisa dikatakan mengalami kesulitan akses. untuk menuju ke sana, kami harus menempuh perjalanan 2 jam melewati perkebunan sawit yang jalannya berlubang dan berdebu. Rasanya seperti naik kuda, capek sekali.

Desa ini juga belum mendapatkan pasokan listrik dari PLN. Listrik hanya tersedia pukul 17.30 hingga 00.30 atas subsidi dari pabrik RAPP. Otomatis, tidak ada kegiatan menonton tv di siang hari. Sinyal handphone hanya ada dari XL. Indosat dan Simpati sama sekali tidak bernyawa di desa ini.

Hal lain yang juga baru di desa ini bagi saya adalah kebiasaan penduduknya untuk mandi dan buang air di suangai. Bagi para lelaki, mereka ikut kebiasaan tersebut dengan mandi di sunagi. Sedangkan kami para wanita cukup beruntung karena rumah pondokan kami memiliki toilet dan kamar mandi setengah terbuka.

Dengan begitu terbatasnya listrik, air dan sinyal yang biasa saya nikmati di Yogya sebagai suatu hal yang lumrah membuat saya begitu menyadari betapa beruntungnya saya selama ini karena hidup dengan sebuah kenikmatan yang ternyata mahal harganya. Tidak semua orang di Indonesia bisa menikmati apa yang saya punya. Betapa terkadang saya seringkali lupa untuk bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan dan hanya terus merasa tidak puas dan meminta lebih atas hal yang tidak saya punya.

Betapa Allah masih sangat menyayangi saya hingga ia berusaha menyadarkan saya dengan sentilan yang halus ini. Semoga kita bisa mulai menghargai apa yang kita punya dan terus bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan pada kita..

# renungan kecil dari Pelalawan 2012

Just rambling

 Pernah gak sih kalian tu ngerasa bingung.. Mau ngapain ya? Duh bosan..  Trus berakhir dengan scrolling ig gak jelas.. Itulah yang kulakukan...